puasa melatih kita untuk tidak melakukan perbuatan yang
Tujuanutama puasa adalah untuk mengurangi ketergantungan manusia pada materi, dan memperkuat tekad spiritualnya untuk bisa mencapai tataran iman dan takwa yang lebih tinggi. Berpuasa selama Ramadhan adalah kesempatan emas untuk berkonsentrasi pada perbuatan baik dan menjauhkan diri dari keburukan. Meskipun puasa ditentukan hanya selama sebulan
Puasabagi umat muslim adalah menahan diri untuk tidak makan
Puasatidak lain mengajarkan kita untuk memiliki integritas yang tinggi. Siapa yang tahu bila sekarang saya dan Anda sedang berpuasa? Kita bisa menjawab 'ya', namun hanya kita dan Tuhanlah yang tahu. Puasa membuat kita, baik dilihat atau tidak dilihat orang, tetap melaksanakan apa yang diperintahkan dengan teguh.
9September, 2020 muhammad abdul ghofur PAI SD. PAI Kelas 5 Pelajaran 4 : Bulan Ramadan yang Indah - Agar dalam belajar kita mendapatkan keberkahan dari Allah Swt., mari kita membaca Q.S. al-Baqarah ayat 183. Mulailah dengan membaca ta'awwuż dan basmalah. "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
PuasaRamadhan akan menjadi sempurna apabila manusia menjauhi perbuatan haram yang dapat dilihat, didengar, dan diucapkan. Misalnya marah-marah, suudzon, dan dianjurkan untuk melatih kesabaran atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Dengan pola makan hanya memakan tiga butir kurma dan minum air putih dapat bermanfaat untuk kesehatan.
Rencontres Sérieuses Nord Pas De Calais. KUALATUNGKAL - Assalamualaikum, warahmatullah wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim. Kamu muslimin muslimat rahimakumullah. Salah satu yang ingin dituju oleh Allah dari orang-orang yang Taqwa Iyalah, sifat sabar. Ibadah puasa pada intinya adalah kesabaran, kesabaran yang dimaksud dilatih selama 1 bulan penuh mulai sejak terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Orang yang melaksanakan ibadah puasa mereka dituntut untuk memiliki kesabaran, menahan rasa lapar, menahan rasa haus, bahkan menahan gejolak hawa nafsu syahwat kepada istrinya. Dan ini adalah sesuatu yang sangat berharga, pendidikan yang paling baik untuk mendidik dan mengendalikan hawa nafsu kita yang selama ini mendorong kita untuk tidak berbuat sabar. Banyak perbuatan-perbuatan yang tidak baik dilakukan oleh sebagian diantara kita. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar moral, mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas-batas kemanusiaan. ibadah puasa sesungguhnya ingin mengembalikan hakikat kita sebagai manusia, sebagai hamba Allah yang tidak memperturutkan keinginan hawa nafsunya, tapi semata-mata memperturutkan keinginan dan petunjuk dari Allah SWT. Di dalam Al-Quran Allah SWT menyatakan "bahwasanya orang-orang yang sabar itu akan diberikan oleh Allah pahala yang tidak terhitung," Oleh karena itu pendidikan sabar hanya ada pada bulan puasa Ini, kita ketika ada orang yang menyatakan sesuatu yang tidak baik kepada kita, maka kita disuruh oleh Rasulullah mengatakan "saya puasa" artinya ketika ada orang lain yang ingin melakukan perbuatan yang tidak baik, kita diajak untuk melakukan ketidakbaikan itu maka Rasulullah menyuruh kita mengatakan "saya puasa" Apabila seseorang itu tidak mampu untuk mengendalikan dirinya maka dia disuruh untuk tidur, tidurnya orang yang puasa adalah ibadah, ini adalah bentuk kesabaran untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, memperturutkan hawa nafsunya sehingga mereka tidurnya lebih baik. Kaum muslimin rahimakumullah. Mudah-mudahan kita laksanakan ibadah puasa ini dapat mendidik diri kita untuk memiliki sifat sabar, dan sifat sabar ini dibutuhkan dalam kondisi hari ini, siapapun dia, sebagai seorang ayah, sebagai seorang pendidik bahkan seorang pemimpin sekalipun untuk memiliki sifat sabar. Karena dengan sabarlah kita mampu untuk mengendalikan diri kita dan berpikir lebih jernih, berbuat lebih bijak sehingga kebaikan kita akan dapatkan dari buah kesabaran itu. Demikian. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Simak berita terbaru di Google News Baca juga Mutiara Ramadan, Pahala Dilipatgandakan saat Bulan Puasa Baca juga Mutiara Ramadan, Allah Janji Pahala Puasa Dilipatgandakan oleh Drs H Lukman Hakim Baca juga Mutiara Ramadan, Barokah Sahur di Bulan Puasa
18. PUASA LATIHAN SABAR Pada hari ini kita memasuki hari ke …. daripada bulan Ramadhan tahun ….Setiap perintah Allah kepada hamba-Nya pasti mengandung hikmah dan manfaat di dalamnya. Allah tidak akan membebani hamba-Nya dengan beban yang tidak mungkin sanggup dipikul oleh hamba-Nya itu. Termasuk di dalamnya perintah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. لايكلف الله نفساالاوسعها. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.” QS. Al- Baqarah 286 Diantara hikmah yang dapat diperoleh daripada puasa adalah melatih dan menimbulkan kesabaran bagi yang mengerjakannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah ra Rasulullah SAW bersabda. اَلصِّيَامُ نِصْفُ الصَّبْرِ “Puasa itu adalah separuh sabar” Puasa adalah salah satu media untuk melatih dan membiasakan sabar. Jika puasa dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan agama, maka ia akan melahirkan manusia- manusia yang sabar. Yaitu manusia yang mampu menghadapi setiap permasalahan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama. Maka orang- orang yang telah terbiasa dengan berpuasa, akan menampakkan kesabaran dalam sikap, gerak dan langkah kehidupannya sehari- hari. Imam Al- Ghazali menegaskan, sabar itu harus dimanifestasikan dalam tiga kondisi, yaitu Pertama, sabar dalam menaati perintah Allah SWT Tanpa sifat sabar kita tidak akan menaati perintah Allah SWT. Sebab dalam ibadah dan ketaatan kepada-Nya perlu bekal sabar. Ibadah itu secara lahiriyah banyak yang sukar dan berat untuk dilaksanakan. Seperti melaksanakan shalat perlu kesabaran, karena shalat itu berat innaha lakabiratun illa alal khasyi’in kecuali orang- orang yang khusyu. Apalagi untuk melaksanakan shalat Shubuh, pada saat kita sedang terlelap tidur dengan mimpi- mimpi indahnya, kita harus segera bangun, berwudlu dan menunaikan ibadah shalat. Demikian pula ibadah haji; Perjalannya jauh, ongkosnya mahal dan di sana udaranya panas, berdesakan, berebutan tempat, bahkan mungkin nyawa sebagai taruhannya. Tidak sedikit orang yang sedang menunaikan ibadah haji wafat. Kalau tidak punya modal sabar, kita tidak akan dapat melaksanakannya dengan baik. Kedua, sabar dalam menjauhi larangan Allah SWT. Sabar dalam mengekang hawa nafsu, angkara murka dan nafsu syaithoniyah. Aspek sabar yang ke dua ini sangat berat. Banyak orang yang celaka bukan karena tidak mampu melaksanakan perintah Allah, tetapi karena tidak mampu menahan diri dari larangan Allah. Kita saksikan di mana- mana banyak manusia yang berbuat kebaikan, tapi ternyata manusia yang berbuat keburukan jauh lebih banyak. Sehingga langkah ma’siyat dan sayyiat jauh lebih cepat dibandingkan dengan langkah al-khairat. Langkah ma’siyat bagaikan kuda pacu berlari, sedangkan langkah Ilahiyat lambat bagaikan keong berlari. Menahan nafsu itu memang sangat berat. Karena nafsu keburukan itu selalu meronta- ronta. Orangnya sedang diam, tapi mungkin nafsunya terus meronta- ronta ke mana- mana. Bahkan mungkin sedang tidur, tetapi nafsunya berkeliaran ke mana- mana. Musuh yang banyak dapat langsung ditumpas dalam waktu sekejap, tetapi nafsu yang ada dalam diri kita tidak demikian. Detik ini nafsu bisa dikalahkan, tetapi detik berikutnya muncul kembali. Hari ini kita bisa mengendalikan nafsu, esok lusa nafsu muncul dan menyeret kita kepada keburukan. Perjuangan ini akan terus berlangsung tanpa henti, seumur hidup kita. Seperti yang pernah diucapkan Nabi Yusuf di dalam Al- Qur’an. Allah SWT berfirman وماابرئ نفسي ان النفس لأمارةبالسوء الامارحم زبي ان ربي غفوررحيم “Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Yusuf 53 Ketiga, Sabar dalam menerima bala, ujian atau penderitaan dari Allah. Allah senantiasa memberikan cobaan kepada kita, seperti sakit, kematian, kekurangan harta, kesukaran hidup, kecelakaan, ejekan atau hinaan orang dan lain- lain. Ujian- ujian tersebut ditujukan kepada manusia agar memeroleh kekuatan dan keteguhan iman, untuk kemudian meningkatkan derajatnya bagi yang mampu melewati rintangan dengan baik. Dalam ibadah pun demikian, semakin banyak rintangan untuk mengerjakannya, semakin besar pula nilai pahalanya di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda. اِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِمَعَ عِظَمَ الْبَلاَءِوَاَنَّ اللهَ تَعَالَى اِذَااَحَبَّ قَوْمًااِبْتَلاَهُمْ, فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطَ. رواه الترمذى “Bahwasanya besarnya pahala itu tergantung kepada besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai suatu kaum, maka kaum itu diujinya terlebih dahulu. Maka barang siapa yang rela sabar menerima ujian itu ia mendapat keridhaan Allah, dan barang siapa benci tidak rela, ia mendapat murka dari Allah.” HR. Turmudzi Orang yang sedang berpuasa di suatu tempat dimana seluruh masyarakatnya melakukan ibadah yang sama, nilainya sangat berbeda dengan orang yang berpuasa di tempat yang berbeda dengan anggota masyarakatnya banyak yang tidak berpuasa. Seperti puasanya orang yang berada di kota besar, di siang hari ia melihat orang yang sedang makan, minum es cendol, merokok dan lain- lain, sungguh sangat menggiurkan selera. Jika dilihat dari ujiannya sangat besar nilai pahalanya di sisi Allah jika dibandingkan dengan puasanya orang yang tidak mendapatkan ujian seperti itu. Allah SWT menguji kesabaran kita dengan penderitaan. Ada orang yang lulus dengan ujian itu, namun tidak sedikit orang yang mengutuk nasibnya, menyalahkan keadaan, menyalahkan Allah, dan menganggap Allah SWT tidak adil kepadanya. Ia tidak sabar ketika ditimpa penyakit, tidak tabah pada saat mendapatkan penderitaan. Akhirnya banyak pula yang mengambil jalan pintas Bunuh diri. Cara yang sangat tidak terpuji dan termasuk dosa besar yang tak terampuni. Tiga macam ujian kesabaran tersebut ada dalam ibadah puasa. Pertama, sabar dalam taat. Karena puasa itu adalah bentuk ketaatan yang membutuhkan kesabaran. Di pagi hari kita makan sahur, padahal pada hari- hari biasa waktu tersebut masih digunakan untuk tidur. Di siang hari menahan diri dari yang membatalkan ibadah puasa dan dari yang menghapuskan nilai pahala puasa. Tidak boleh makan, minum dan bersenggama suami isteri di siang hari, padahal pada hari- hari biasa larangan itu tidak ada. Ini semua memerlukan kesabaran. Kedua, sabar dalam menahan ma’siyat. Kita dilatih dengan puasa untuk tidak melakukan perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh agama, sebab jika itu dilakukan maka selain berdosa, mungkin dapat membatalkan ibadah puasa. Latihan seperti itu ditunjukkan oleh ibadah puasa selama lebih kurang empat belas jam. Pada saat berpuasa, bukan saja tidak boleh makan dan minum, tetapi juga dari perbuatan- perbuatan yang tercela. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْاَكْلِ وَالشُّرْبِ اِنَّمَالصِّيَامُ مِنَ الَّلغْوِوَالَّرَفَثِ. رواه ابن خزيمة عن ابىهريرة عن ابن عمر “Bukanlah puasa itu dari makan dan minum saja, sesungguhnya puasa itu dari perkataan kotor dan caci maki.” HR. Ibnu Khuzaimah dari Abi hurairah dari Ibnu “Umar Ketiga, sabar dalam menerima penderitaan. Inipun ada di dalam ibadah puasa. Puasa itu berat; Lapar dan dahaga di siang hari. Tenaga menjadi lemah, semangat pun menjadi berkurang, berat badanpun menjadi menurun. Ini semua adalah latihan. Tanpa latihan seperti ini, iman kita tidak akan tangguh dalam menghadapi problematika hidup yang semakin membesar dan tantangan zaman yang semakin keras. Hanya orang –orang yang biasa hidup dengan puasa akan terus eksis di tengah gelombang hidup yang sekeras apapun. Lengkaplah kiranya bahwa ibadah puasa itu dapat melatih kesabaran bagi orang- orang yang melaksanakannya. Allah SWT menjanjikan balasan bagi orang- orang yang sabar. انمايوفى الصابرون اجرهم بغيرحساب “Bahwasanya orang- orang yang sabar disempurnakan pahalanya tanpa batas.” QS. Az- Zumar 10 Mari kita berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa pada tahun ini, agar memperoleh hikmah dan pelajaran yang baik serta berguna bagi kehidupan kita. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada kita untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban kita, amin. Ciputat, 1993 Drs. H. Djedjen Zainuddin/ 0817732580
RAMADHAN merupakan bulan suci yang penuh berkah dan hikmah. Umat muslim yang mengerti rahasia dan hikmah Ramadhan, akan senantiasa menanti kedatangan bulan suci ini, dengan berdoa, agar bisa dipertemukan dan menikmati ibadah di bulan Ramadhan. Ketika tiba bulan mulia itu, umat muslim seakan berlomba-lomba melaksanakan berbagai ibadah wajib maupun sunah, mahdhah atau ghair mahdhah untuk mendapatkan rahmat dan rida-Nya Allah ulama seperti Kyai Ali Maksum Krapyak, biasa membekali santrinya dengan Kitab Naylul Muna, yang berisi doa dan nadzam Asmaul Husna. Imam Al Qurtubi 1214 M- 1273 M, juga menyusun kitab khusus berjudul Al-Asnafi Syarh Asma'illah Al-Husna, yang berisi tentang keutamaan Asmaul Husna. Para ulama banyak menjelaskan bahwa setiap manusia sejatinya punya potensi khusus untuk meniru sifat Allah. Karena seluruh sifat Allah dalam Asmaul Husna tersebut, menjadi fitrah manusia yang ada dalam ruh yang ditiupkan Allah SWT. Jika terus diasah dengan riyadloh, zikir, menjaga kesucian diri dan hati, maka potensi ini dapat dikembangkan hingga mencapai derajat insan kamil atau manusia dalam surat Shaad ayat 72, bahwa Allah telah menegaskan bahwa Dia telah menyempurnakan setiap kejadiannya, termasuk kejadian dalam penciptaan manusia, dan dari penciptaan tersebut, Dia meniupkan ruh-Nya. Puasa, Momentum Bersuci Bagi Para Pemimpin Salah satu Asmaul Husna yang sering kita jumpai di bulan Ramadhan, adalah lafadz Al-Quddus, Yang Maha Suci. Al Quddus berasal dari kata Qaddasa yang artinya menyucikan dan menjauhkan dari kejahatan, bisa pula diartikan membesarkan dan mengagungkan. Puasa mengajarkan kita untuk meneladani sifat Allah Al Quddus. Karena dengan berpuasa, kita belajar mensucikan diri. Selepas berbuka puasa, kita juga diajarkan untuk melakukan qiyamul lail. Asma Al-Quddus juga menjadi salah satu wiridan rutin yang biasa dibaca ummat muslim di Indonesia, seusai shalat witir. Dalam tradisi wirid yang diajarkan para ulama, asma Al-Quddus sering disandingkan dengan bacaan tasbih dan asma Al-Malik Yang Maha Merajai. Setelah witir, Imam solat biasa memimpin doa berisi kalimat tasbih, "Subhaanal malikil qudduus". Artinya, "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan".
Jakarta - Menjalankan ibadah wajib puasa Ramadan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus. Akan tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu serta perbuatan perbuatan buruk yang dapat merusak puasa kita. Puasa melatih kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi persoalan sehari berpuasa sendiri didapatkan oleh Nabi Muhammad dan umatnya saat bulan Syaban, ketika Rasulullah SAW tengah membangun pemerintahan baru di Madinah. Kewajiban tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam QS Al Baqarah ayat 183,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."Pada ayat di atas dijelaskan kewajiban melaksanakan ibadah puasa bagi umat muslim. Maka dari itu, penting bagi kita mengetahui apa saja perkara yang membatalkan puasa agar ibadah puasa kita saja hal-hal yang membatalkan puasa? Yuk simak penjelasannya1. Memasukan sesuatu ke lubang tubuh dengan sengajaDikutip dalam NU Online, puasa seseorang akan batal ketika ada suatu benda yang masuk ke dalam lubang tubuh. Yang dimaksud lubang sendiri disini yaitu mulut, telinga dan dapat batal apabila benda yang masuk yaitu makanan, minuman atau benda lain dan dengan cara yang disengaja. Namun apabila benda tersebut masuk secara tidak sengaja atau lupa, hal itu tidak membatalkan Mengalami haid atau nifasHaid merupakan kondisi dimana seorang wanita mengeluarkan darah akibat datang bulan. Sedangkan nifas adalah darah yang keluar sejak seorang ibu yang mengalami haid atau nifas wajib mengganti puasanya atau biasa disebut qadha. Dikutip dalam buku "Pembatal Puasa Ramadhan dan Konsekuensinya" oleh Isnan Ansory, Lc, MA menyebutkan para ulama sepakat jika seorang wanita yang sedang berpuasa kemudian tiba-tiba mendapat haid atau nifas, maka otomatis puasanya batal. Meskipun kejadian itu menjelang terbenamnya sebuah hadits dari Abu Said ra Rasulullah SAW bersabda "Bukankah bila wanita mendapat haid, dia tidak boleh salat dan berpuasa? Inilah maksud setengah agamanya." HR. Bukhari Muslim.3. Hilang akalMaksud dari hilang akal disini yaitu gila. Ketika seseorang hilang akalnya, maka puasanya dinyatakan halnya jika kondisi ini terjadi saat orang tersebut tengah menjalankan puasa, kemudian di pertengahan ibadah ia mendadak hilang akal. Puasa yang ia jalani hukumnya tetap Berhubungan badanBerhubungan badan atau biasa disebut hubungan seksual dengan sengaja saat bulan suci Ramadan akan membatalkan puasa. Bahkan, terdapat ketentuan khusus terkait perkara yang satu yang melakukan hubungan badan akan dikenai denda atau kafarat atas perbuatannya. Denda tersebut yakni berpuasa selama dua bulan berturut turut, jika tidak mampu maka diwajibkan baginya memberi makanan pokok senilai 0,6 kilogram beras kepada 60 fakir Muntah dengan sengajaMuntah secara sengaja dapat membatalkan puasa. Namun, jika seseorang muntah tanpa sengaja dan terjadi secara tiba tiba hukumnya tetap ini berlaku selama muntahannya tidak tertelan kembali olehnya. Apabila ia muntah secara tidak sengaja lalu menelan kembali muntahannya dengan sengaja, puasanya dinyatakan Keluarnya air maniKeluarnya air mani usai bersentuhan kulit dengan lawan jenis dapat membatalkan puasa. Bahkan onani beda halnya jika air mani keluar karena mimpi basah. Dalam keadaan tersebut, puasa seseorang tetap dinyatakan sah dan harus disegerakan melakukan mandi MurtadMurtad berarti keluarnya seseorang dari islam. Seumpama ia mengingkari keesaan Allah SWT saat tengah menjalani ibadah puasa, maka puasanya langsung dinyatakan itu, seseorang yang mengingkari keesaan Allah SWT juga harus mengucapkan kalimat syahadat dan mengqadha Memasukan obat ke dalam qubul dan duburMemasukan obat obatan ke dalam lubang qubul dan dubur dapat membatalkan puasa. Sebagai contoh, seseorang yang tengah mengalami ambeien atau memasang kateter urin dapat membatalkan itu dia 8 hal yang dapat membatalkan puasa. Perlu diingat ya detikers agar ibadah puasa kita tetap sah dan hikmat. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Daftar Isi Hikmah Puasa Ramadhan 1. Melatih Disiplin Waktu 2. Keseimbangan dalam Hidup 3. Mempererat Silahturahmi dan Peduli 4. Mendekatkan Diri kepada Sang Pencipta 5. Mengontrol Emosi 6. Meningkatkan Kesehatan Jasmani 7. Melatih untuk Hidup Sederhana 8. Melatih Manusia Agar Lebih Tabah 9. Hindari dosa 10. Refleksi Diri, Muhasabah 11. Meningkatkan Rasa Empati 12. Peka Sosial dan Peka Hati Solo - Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat muslim. Bulan ini dipenuhi keberkahan dan manfaat yang bisa didapatkan umat muslim apabila melaksanakan kewajiban secara taat dan ikhlas karena Allah banyak sekali hikmah yang bisa didapat dari salah satu kewajiban ibadah pada saat bulan Ramadhan, yaitu puasa. Adapun beberapa hikmah puasa Ramadhan ini baik bagi perilaku, sifat, hingga kesehatan tubuh dan 12 hikmah puasa Ramadhan yang perlu umat Islam ketahui. Dikutip dari buku berjudul 'Kumpulan Naskah Ceramah dan Khutbah' 2021 oleh Pajar Hatma Indra Jaya dan dari buku 'Hikmah Puasa yang Terlupa' 2020 oleh Firdaus Aden. 1. Melatih Disiplin WaktuSaat puasa supaya tubuh tetap fit dan kuat, tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup membuat seseorang yang menjalani puasanya lebih teratur dan lancar dalam berpuasa. Selain itu melakukan sahur juga bermanfaat untuk melatih kebiasaan bangun lebih pagi dan mendapatkan Keseimbangan dalam HidupPada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan sehingga keseimbangan dalam hidup bisa diraih dengan beribadah3. Mempererat Silahturahmi dan PeduliSuasana menjalin silahturahmi sangat terasa erat saat Ramadhan. Hal ini terlihat dari masjid/ orang yang memberikan takjil buka puasa gratis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam, dan mendengarkan ceramah maupun diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid saat bulan Mendekatkan Diri kepada Sang PenciptaKetika kita menjalankan ibadah puasa sesuai dengan perintah Allah, maka berarti kita mempasrahkan segalanya pada Allah, selalu meningkatkan ibadah secara rutin. Tujuan dari puasa kita adalah untuk mentaati segala perintah Allah demi mendekatkan diri Mengontrol EmosiEmosi atau marah adalah salah satu hal yang bisa membatalkan ibadah puasa kita, oleh karena itu saat kita menjalankan puasa Ramadhan kita diwajibkan untuk bisa mengontrol emosi kita. Terlebih kita diwajibkan untuk bisa mengontrol emosi kita selama sebulan penuh, tentunya hal ini bisa kita jadikan sebagai sarana kita untuk berlatih dalam mengontrol emosi Meningkatkan Kesehatan JasmaniSaat kita berpuasa dapat bermanfaat bagi kita yang ingin menurunkan berat badan, selain itu juga bermanfaat pada kesehatan jasmani seperti meningkatkan kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan kesehatan otak, dan mencegah Melatih untuk Hidup SederhanaWaktu berpuasa terjadi saat terbit fajar dan terbenamnya matahari, maka kita hanya diperbolehkan untuk makan dan minum diantara waktu berbuka dan makan sahur. Hal ini tentunya akan membuat kita berhemat, karena pada dasarnya saat kita kenyang kita tidak akan membeli makanan atau Melatih Manusia Agar Lebih TabahDalam berpuasa manusia dilatih untuk menahan yang tidak baik dilakukan agar tidak membatalkan puasa. Misalnya marah-marah, suudzon, dan dianjurkan untuk melatih kesabaran atas segala perbuatan Hindari dosaSaat berpuasa kita bisa menghindari dosa-dosa di hari lain saat di luar bulan Ramadhan. Jika tujuan tersebut tercapai maka puasa dapat berhasil. Tetapi jika tujuan itu gagal maka puasa tersebut tidak memiliki arti Refleksi Diri, MuhasabahPuasa saat bulan Ramadhan bisa kita jadikan sebagai bahan perefleksian diri kita agar ke depannya menjadi lebih baik lagi. Dengan harapan segala kebaikan yang kita lakukan pada bulan Ramadhan dapat kita lakukan secara terus menerus di luar bulan Meningkatkan Rasa EmpatiBulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi setiap muslim untuk meningkatkan ketakwaan, nilai moral dan sosial. Dengan menjalankan puasa orang kaya merasakan bagaimana perasaan menahan lapar seharian, hal yang setiap hari dirasakan oleh orang yang kurang mampu. Hal ini akan membuat kita mendapatkan pahala yang berkali-kali lipat juga apabila dapat Peka Sosial dan Peka HatiDalam ajaran islam ada perintah mengeluarkan zakat fitrah, hal ini bertujuan untuk membuka mata kita agar peduli kondisi umat saat ini, bahwa masih banyak sesama muslim yang hidup serba selama setahun kita tak memperhatikan mereka, meski tinggal hanya terpaut satu atau dua dusun atau bahkan hanya selisih dua-tiga rumah. Saat membantu orang yang kurang mampu membuat hati yang terdalam kita merasa iba, bersyukur, dan malu, dan menyadari bahwa ada yang lebih menderita dari hikmah-hikmah yang bisa didapatkan saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/dil
puasa melatih kita untuk tidak melakukan perbuatan yang